Cari Blog Ini

Rabu, 27 Juli 2011

CARA PANDANG TERHADAP BEBAN HIDUP(NN)

Bukan beban berat yang membuat kita stress, tetapi lamanya kita memikul beban tersebut. Pada saat memberikan kuliah tentang Manajemen Stress, Stephen Covey mengangkat segelas air dan bertanya kepada para siswanya: "Seberapa berat menurut anda kira segelas air ini?"

Para siswa menjawab mulai dari 200gr sampai 500gr. "Ini bukanlah masalah berat absolutnya, tapi tergantung berapa lama anda memegangnya." kata Covey.

"Jika saya memegangnya selama 1menit, tidak ada masalah. Jika saya memegangnya selama 1jam,lengan kanan saya akan sakit. Dan jika saya memegangnya selama 1hari penuh, mungkin anda harus memanggilkan ambulans untuk saya. Beratnya sebenarnya sama, tapi semakin lama saya memegangnya, maka bebannya akan semakin berat."

"Jika kita membawa beban kita terus menerus, lambat laun kita tidak akan mampu membawanya lagi. Beban itu akan meningkat beratnya." Lanjut Covey "Apa yang harus kita lakukan adalah meletakkan gelas tersebut, istirahat sejenak sebelum mengangkatnya lagi".
Kita harus meninggalkan beban kita secara periodik, agar kita dapat lebih segar dan mampu membawanya lagi.

Jadi sebelum pulang ke rumah dari pekerjaan sore nanti, tinggalkan beban pekerjaan. Jangan bawa pulang. Beban itu dapat diambil lagi besok. Apapun beban yang ada di pundak anda hari ini, coba tinggalkan sejenak jika bisa. Setelah beristirahat nanti dapat diambil lagi.

Hidup ini singkat, jadi cobalah menikmatinya dan memanfaatkannya...!!
Hal terindah dan terbaik di dunia ini tak dapat dilihat, atau disentuh, tapi dapat dirasakan jauh di relung hati kita...

bahan kuliah riset pemasaran

Silakan buka link berikut untuk mengunduh materi kuliah riset pemasaran : http://www.scribd.com/alvialwie

Jumat, 03 Juni 2011

NEW GENERATION OF MARKETER (NEW MARKETER)By Majalah Marketing

Pemimpin baik CEO, CMO harus maklum pada kondisi pasar yang terjadi. Gaya kepemimpinannyapun harus adaptif
Pemimpin harus mnjadi generasi baru, adaptif, mampu terkoneksi secara cepat dengan konsumen maupun bawahan, dan kreatif.

APA YANG TELAH TERJADI PADA YG SERBA KOMPETITIF?

1) Pasar yang terintimidasi menjadi pasar yang terkolaborasi.
Dimana dulunya konsumen diintimidasi oleh pesan-pesan penjualan satu arah. Mereka diserang secara membabi buta oleh merek.
Kini, mereka harus diperlakukan dua arah. Perusahaan harus aktif mengajak konsumennya mencintai produk & mereknya.
Mereka herus terlibat di Twitter & Facebook. Bertukar informasi, memberi masukan bahkan berinovasi untuk produk kita.

2) Pasar sudah alami pergeseran, dari "product oriented" jadi "value oriented". Pasar tidak lagi mau beli produk saja tapi "the whole package".

Konsumen butuh "after sales service" yang baik, pengalaman baru dari produk dan akses untuk bisa perluas cakrawala mereka yg baru. Karenanya, produk tersebut harus memiliki aliansi yang kuat dengan produk atau jasa lain utk memperbesar value-nya.

3) pasar sudah bergeser dari " low digital involvement society" menjadi "high digital involvement society."

Ada 180 juta pengguna ponsel & 40 juta pengguna internet. Perusahaan harus memikirkan pendekatan digital untuk dekat dengan konsumen.

4) Pasar tidak lagi bergerak secara linier. Mereka bergerak dalam lompatan yang tidak terduga sebelumnya. Produk memiliki life cycle yang pendek.

Mereka harus ikut mengobservasi dan bersama2 tim menyimpulkan untuk mengambil keputusan secara tepat
Mereka harus siap menenteng tasnya sendiri & ikut turun ke bawah. Berbicara kepada publik & pers serta lebih "narsis".

Di era digital pemimpin harsu memanusiakan bawahannya. Ini karena ide2 besar & brilian bisa saja bermunculan dari bawahan.

TREN PEMIMPIN KEDEPAN:

Tren dimasa mendatang akan bermunculan "pemimpin muda" yang lebih adaptif & inovatif. Mereka mengubah birokrasi menjadi organisasi kreatif.
Mereka harus menjadi "kolaborator" yang baik pula antara konsumen dengan karyawan. Mendorong agar bawahan selalu dekat dg pasar.
Mereka harus bisa mendorong bawahanya agar terus menggali gagasan & ide dari para konsumen.

Nah, jika anda pemimpin apakah anda tipe pemimpin yang ingin meremajakan diri, atau digantikan oleh mereka yg muda?

Sabtu, 28 Mei 2011

Masyarakat jangan apatis....anda punya 1 suara untuk menentukan pemimpin terbaik....

Diperlukan suatu gerakan penyadaran politik pd masyarakat agar melek informasi...dan bisa memilih yg terbaik. Dasarnya adalah marketing beorientasi pd value atau sesuatu yg bernilai, itu bisa optimal krn konsumen punya bargaining position (posisi tawar) yg kuat...psh kan butuh konsumen u beli, nah kalau dlm politik masyarakat sadar hak dan tau nilai suaranya u/ perbaikann tatanan kehidupan politik, mau peduli u menilai dg sungguh2, tidak mau menggadaikan suaranya dg transaksi murahan, maka akan kuat juga posisi tawar masyarakat. Dibutuhkan semua komponen masyarakat u/ bergerak bersama dalam suatu cita2 luhur memilih pemimpin yg terbaik. Masyarakat harus bisa mengakses informasi yg benar dan cepat....bisa dimanfaatkan media teknologi atau anak2 muda yg jd penggerak perubahan. Mdh2an yg berkualitas dan berintegritas yg menjadi pemimpin kita kelak...yg mampu mengemban amanat politik sesungguhnya. ...menjadikan masyarakat yang madani...

Haruskan Perempuan Memilih Perempuan? Oleh :Dr. Hj. Alvi Furwanti Alwie, SE., MM

Salah satu hal yang dianggap menjadi potensi suara bagi calon pemimpin perempuan adalah komposisi pemilih yang lebih banyak perempuan. Benarkah perempuan akan selalu memilih pemimpin perempuan?, bisa ya bisa tidak.

Kapan perempuan akan memilih perempuan? Kapan perempuan memilih bukan perempuan?. Jawabannya sederhana, bukan hanya gender yang jadi dasar memilih, tetapi adalah seberapa besar nilai yang ditawarkan calon pemimpin tersebut kepada kelompok pemilih perempuan, tetapi tentu saja kita harus logis berpikir bahwa seharusnya kesamaan gender membuka peluang lebih besar untuk memahami nilai-nilai yang diinginkan oleh para pemilih perempuan kan?.

Apa itu nilai dan apa saja yang perlu diperhatikan untuk memaksimalkan nilai agar semakin besar kemungkinan perempuan tertarik untuk memilihnya?

Nilai sebagai dasar bertindak pemilih, barometer nilai ada didalam diri setiap orang. Pembentukan nilai didasarkan pada hal-hal yang bersifat internal seperti motivasi, pandangan hidup dan lainnya. Serta hal-hal yang bersifat eksternal misalnya informasi tentang kesetaraan gender, keperpihakan politik terhadap perempuan, keadaan perempuan dalam kehidupan bernegara dan lainnya yang berorientasi pada hal yang terjadi diluar diri pemilih perempuan tersebut, dan dikumpulkan sebagai informasi yang membentuk persepsi nilai dalam kelompoknya.
Misalnya, ketika perempuan sebagian besar masih sangat rendah pendidikannya dan kemampuan ekonominya disuatu daerah. Pemilih perempuan bisa saja berada diluar kelompok perempuan dengan pendidikan rendah maupun kemampuan ekonomi rendah atau bagian dari kelompok tersebut. Pemilih perempuan akan memiliki standar nilai yang relatif sama untuk isu-isu yang berhubungan dengan kondisi ini, untuk kelompok perempuan yang rendah pendidikan dan kemampuan ekonominya membutuhkan seseorang yang bisa menawarkan "solusi langsung" dan untuk perempuan yang tidak langsung menjadi kelompok tersebut akan membutuhkan seseorang yang "memiliki kepekaan terhadap pemberdayaan kaum perempuan". Siapa yang bisa menjadi ikon nilai ini? Seseorang yang bisa memperlihatkan dirinya sebagai pembawa dan pejuang nilai tersebut tentunya. Silakan pahami nilai-nilai lainnya yang harus terpenuhi.

Hal-hal lain yang perlu diperhatikan selain nilai adalah apa saja yang bisa membuat nilai-nilai tersebut dipersepsikan positif sehingga bisa meningkatkan kecenderungan perempuan untuk memilih atau untuk mendapat suara kelompok perempuan yaitu: "peran media", "aksi-reaksi terhadap isu dan peristiwa terkini" dan "momentum" serta "pesaing yang dihadapi". Pahamilah dengan benar dan tepat hal-hal tersebut sehingga semakin menaikkan nilai positif calon yang ingin memenangkan suara perempuan.

Peran media: media adalah kekuatan yang bisa mempenetrasi persepsi nilai. Gunakan dan kelola media dengan cerdas, sehingga bisa menyampaikan dengan tepat dan jelas kualitas nilai yang ditawarkan.
Aksi-reaksi terhadap peristiwa terkini: pahami komunikasi krisis untuk mengelola jargon dan isu politik dengan efektif.
Momentum: lihat momentum yang tepat, momentum melekat pada personal kandidat dan kondisi bermasyarakat secara umum. Kandidat yang bagus, tapi isu haus kekuasaan menjadi fokus masyarakat akan menjadi bumerang dan blumer politik yang bisa dimanfaatkan pesaing dalam menciptakan persepsi negatif.
Para pesaing politik: pesaing dalam perspektif ini bisa merupakan pesaing langsung dalam suatu pemilu yaitu kandidat lawan ataupun secara tidak langsung, yaitu kelompok-kelompok yang peduli terhadap nilai yang diinginkan tersebut, misalnya LSM, aktivis perempuan, atau program-program pemerintah. Semua harus dinilai dalam peluang kompetitif atau sinergis.

Penutup: perspektif pemasaran politik sebenarnya mengedepankan manfaat yang maksimal dari kebutuhan masyarakat atau pemilih. Pemahaman terhadap nilai-nilai manfaat akan diapresiasi sebelum dan setelah transaksi politik serta membentuk feedback dan berakhir pada akumulasi brandvalue bagi pelaku politik.

Jumat, 25 Maret 2011

akuku....

Akuku pada ruang dan waktu adalah goresan sejarah yang terpatri di relung sukma...tak kan bisa benar2 kupahami saat ianya terjadi, namun akan aku pahami pada saat ia adalah jejak yang tertinggal.
Aku yang terdiri dari sesal, syukur, asa dan ketakutan adalah sosok jiwa yang rapuh dalam ketegaran....yang jalannya tertatih tapi tanpa ketakutan.
Aku punya beribu senyuman untuk kuberikan, aku punya berjuta kata2 bijak untuk kusampaikan, aku punya sehamparan semangat untuk kusebarkan. Tapi aku juga punya begitu banyak ketidakberdayaan.
Dalam segala akuku...aku tetap butuh sosok yang menatap jauh disukmaku saat aku berkata "aku baik-baik saja".

Alvialwie....

Kamis, 24 Maret 2011

Semua kan fana akhirnya

Berbicaralah badai pada angin yang semilir
Kenapa tak tercabut jua akar padahal kutaklagi bisa lebih dasyat
Wahai badai...kenapa angkara saja yang ada dibenakmu....kenapa tak kau biarkan ia semakin kokoh dan aku bisa menghembuskan angin dengan perlahan...memberi kesejukan dan keindahan dalam gemulainya yang mempesona??....suatu saat dalam segala keindahan dan pesonanya ia juga akan tiada....

Minggu, 06 Februari 2011

menyapamu

ku mau menyapamu duhai malam
dengan suara terlirih yang kumiliki
walaupun kuharap kau mendengar inginku
ku tetap tak mau mengusik heningmu
biarlah dikau malam menyelusuri waktu
menemui pagimu pada detik yang pasti
aku hanya ingin menikmati dalam diamku..

alvi alwie @malang

Minggu, 19 Desember 2010

'dalam rasa'

Lirih semilir angin mengusik hening malam....
Aku yang diam terpaku dalam debar tanpa irama....
Seperti terpojok di sudut sepi yang tak terjamah....
Menghitung detik waktu dalam resah....

Ada apa dirasa ini....
Mengalir rindu yang bercumbu liar....
Seperti bocah di padang ilalang....
Berlari memacu langkah....
Terhenti menikmati simponi....
Lalu sepi memagut...entah sampai kapan.
Dimana kau sebenarnya rasa??

AlviAlwie 'dalam rasa'